Langsung ke konten utama

Review Mobile Suit Gundam : The Origin (Adaptasi Manga yang Spektakuler, Awal dari Perang Satu Tahun)

            Sebelum masuk kedalam pembahasan dari seri OVA ini, pembaca perlu mengetahui sebelumnya apa itu Perang Satu Tahun yang dimaksud oleh penulis. Perang Satu Tahun terjadi pada Januari 0079, penanggalan Universal Century. Berlangsungnya perang ini dimulai dengan insiden yang dinamakan dengan Colony Drop, dimana Zeon menjatuhkan salah satu koloni dari kluster koloni Side 2 : Hatte, dalam OVA ini dijelaskan kalau koloni tersebut dinamakan Island Iffis. Dijatuhkannya koloni tersebut adalah bagian dari operasi militer British, yang memiliki target yaitu markas utama EFSF, yaitu Jaburo, yang terletak di Amerika Selatan. Namun, koloni ini tidak pernah mencapai Jaburo, melainkan terbelah dan jatuh di daerah pasifik. Bagian  koloni tersebut jatuh di Sydney, Australia, melenyapkan semua penduduk yang ada disana.

            Setelah insiden tersebut, EFSF mendeklarasikan perang kepada Zeon, karna telah menjatuhkan koloni ke bumi. Pertempuran awal yang terjadi adalah Pertempuran Loum, terjadi di kluster koloni Side 5. Pertempuran yang semula dimenangkan EFSF, berbalik menjadi kemenangan total Zeon, berkan teknologi barunya, yaitu Mobile Suit dalam bentuk MS – 06F, dengan nama Zaku II. Dari pertempuran ini, terdapat beberapa karakter yang menjadi Pahlawan Perang di Loum, diantaranya adalah Tim Tiga Bintang Hitam, yang beranggotakan Gaia, Ortega, dan Mash, serta seorang pilot MS yang mendapat julukan Komet Merah, Char Aznable, yang berhasil menjatuhkan 5 Kapal Perang tipe Salamis.

            Dalam OVA ini, meskipun bersumber dari Manga dengan nama yang sama, membawakan cerita tentang siapa Char sebenarnya, kenapa dia sangat penting, dan apa hubungannya dengan salah satu kru dari White Base, Sayla Mass. OVA ini menjawab semua pertanyaan tersebut.

            Episode pertama dalam OVA ini membawakan bagaimana berlangsungnya Pertempuran Loum, dan bagaimana kekalahan Zeon berbalik menjadi kemenangan berkat teknologi baru mereka, meskipun hanya “gambaran” yang spektakuler yang nantinya akan dilanjutkan kembali pada episode 5 dari OVA tersebut. Setelah gambaran itu, penonton dibawa ke tahun 0068, Side 3 Munzo, yang menjadi daerah otonomi Repiblik Zeon. Penonton juga dikenalkan kepada Zeon Zum Deikun, karakter revolusioner Zeon yang memiliki tujuan agar Zeon dan juga koloni lain memiliki kemerdekaan penuh dari EFSF, bukan hanya sebagai daerah otonomi. Selain Deikun, penonton juga dikenalkan kepada istri dan kedua anaknya, yaitu Astraia Tor Deikun dan kedua anaknya Casval Rem Deikun dan Artesia Som Deikun.

            Konflik dalam Episode pertama ini dimulai saat Zeon Zum Deikun “terbunuh” saat ingin membawakan pidatonya. Jimba Ral, kepada dari keluarga Ral, memiliki kecurigaan bahwa keluarga Zabi yang membunuh Deikun dengan cara diracun. Kecurigaan Jimba Ral tersebut dikuatkan dengan naiknya kepala keluarga Zabi, Degwin Zabi, menjadi pemimpin Zeon. Puncak konflik pada episode ini adalah saat Astraia ditahan di rumah Roselucia Deikun, istri dari Deikun sebelum Astraia. Saat ditahan ini, Astraia menginginkan Casval dan Artesia untuk dibawa ke Bumi, agar kehidupan mereka selamat. Maka dari itu, Crowley Hamon dan juga Ramba Ral membuat rencana untuk mengirim mereka ke Bumi, beserta dengan Jimba Ral yang menjadi target keluarga Zabi setelah terbunuhnya Sasro Zabi.

            Episode kedua penonton dikenalkan kepada Don Teablo Mass. Dia minjadi ayah angkat dari Casval dan Artesia, serta menjadi pelindung Jimba Ral dari ancaman penbunuhan. Casval dan juga Artesia juga diberikan nama baru oleh Don Teablo. Casval menjadi Eduardo Mass, dan Artesia menjadi Sayla Mass. Meskipun di Bumi, ancaman dari keluarga Zabi tidak dapat dihilangkan. Setelah Jimba Ral menghubungi Anaheim Electronics untuk bantuan mengkudeta keluarga Zabi, ia dubunuh di kediamannya Don Teablo. Don Teablo juga menjadi sasaran dalam pembunuhan tersebut. Akan tetapi, sasaran utama adalah kedua anak dari Deikun yang tinggal disitu. Percobaan kepada Eduardo dan juga Sayla gagal, dan pembunuh mereka berhasil dikalahkan.

            Setelah serangan tersebut, Don Teablo dibantu oleh temannya dari keluarga Yashima, Shu Yashima, untuk tinggal di tempat baru. Tempat baru ini Bernama Texas Colony, koloni yang bertujuan sebagai tempat rekreasi bertemakan Cowboy dan memiliki lokasi dan suasana seperti Arizona. Disini kita dikenalkan kepada keluarga Aznable. Anak dari keluarga tersebut, Char Aznable, memiliki kemiripan dengan Eduardo. Perbedaan mereka ada pada warna mata mereka. Di akhir episode ini, Sayla mendapat kabar kematian ibunya. Kabar ini diperburuk dengan kematian kucingnya Lucifer, dan kepergian kakaknya untuk masuk ke sekolah militer Zeon.

            Episode Tiga dan juga Empat adalah saat dimana penonton dapat menemukan siapa identitas Char Aznable sebenarnya. Pada awal Episode Tiga, Char dan juga Eduardo bertukar koper, baju, serta penerbangan. Char menjadi korban agar Eduardo dapat selamat dari percobaan pembunuhan keluarga Zabi, dengan meledakan pesawat yang di naikinya. Dalam insiden tersebut, Char yang sebenarnya terbunuh, dan Eduardo mengambil identitasnya, mengenalkan penonton kepada Char Aznable yang nantinya dikenal sebagai Komet Merah. Di sekolah militer, Char memiliki skor tertinggi dalam semua bidang akademiknya, dan berkompetisi dengan anak dari keluarga Zabi yang paling muda, Garma Zabi. Akan tetapi, seseorang mencurigai bahwa Char ini berbeda dengan Char yang ia kenal sebelumnya. Lino Fernandez berhasil menemukan identitas sebenarnya dari Casval yang menyamar dengan mengambil identitas Char. Lino berniat membantunya untuk menutupi identitasnya dengan memebrikan kacamata yang iconic dengan Char. Meskipun Char terbantu dengan hal tersebut, tidak boleh ada yang mengetahui siapa dirinya. Ia berencana untuk membunuh Lino. Rencana tersebut berhasil saat penyerbuan murid – murid sekolah mliter tersebut kepada markas EFSF yang tidak jauh dari sekolah mereka. Setelah Episode Tiga berakhir, Episode Empat membawa penonton kembali ke Bumi, dengan Char mengambil pekerjaan sebagai pekerja konstruksi Jaburo, untuk mendapat posisi sebagai pilot dari teknologi Mobile Suit yang sedang dikembangkan oleh Zeonic Company. Disini penonton dikenalkan dengan Lalah Sune, newtype pertama dalam seri Gundam di Universal Century. Karakter penting lainnya seperti Tem Ray dan Dr. T. Y. Minovsky juga dikenalkan pada episode ini. Konflik utama dalam episode ini adalah defeksi Dr, Minovsky dari Zeon. Namun ia terbunuh sebelum dapat mencapai tujuannya. Dalam konflik tersebut, MS Bugu dan Zaki I dikirim untuk menghentikan sang Dokter, yang dipiloti oleh Ramba Ral, Tim Tiga Bintang Merah, dan juga Char Aznable. Dalam episode ini pula Amuro Ray dikenalkan, meskipun menjadi karakter samping.

            Pada Episode Lima, perang antara Zeon dan juga EFSF dimulai, dengan Colony Drop, dan berlanjut pada Pertempuran Loum. Di akhir pertempuran, General Revil, salah satu petinggi dan pemimpin armada EFSF di Loum, tertangkap dan dipenjarakan di Munzo. Di akhir episode lima, Revil dikeluarkan dari pencara untuk lari kembali ke Bumi, sebelum penandatanganan perjanjian damai dilaksanakan.

            Di Episode Enam ini, selain akhir dari seri OVA ini, juga merupakan awal dari konflik dalam Perang Satu Tahun. Di episode ini, Char diberikan misi oleh Dozle Zabi untuk menghentikan dan menghancurkan Operasi V, yang dilakukan oleh EFSF di Side 7 secara diam – diam. Disini penonton ditunjukan dengan karakter yang nantinya menjadi kru dari White Base, dan juga White Base itu sendiri. Akhir episode dan juga OVA ini ditutup dengan operasi militer besar – besaran Zeon untuk menginvasi Bumi, dengan menurunkan pasukan sebanyak – banyaknya ke Bumi.

            Seri OVA ini merupakan gambaran baru dari seri Gundam yang sudah ada sebelumnya. Dengan pengembangan karakter yang penonton dapat kenali saat menonton seri Gundam pertama, maupun Manga Gundam The Origin.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah dari Area Timur : Shelter 13

   Angin berhembus kencang dari lautan, menerpa pepohonan tidak jauh dari garis pantai selat Mahapralya. Udara dingin menyelimuti hutan yang rindang, dan suasana mencekam datang dari setiap rintikan air hujan yang jatuh. Disana duduk segelintir orang, sedang berkumpul di pemukiman kecil yang mereka dirikan untuk melindungi kelompok mereka dari mala bahaya. Diantaranya adalah Able, seorang pria bertubuh jangkung dan bugar, sedang duduk bersama para orang-orang yang selamat di salah satu gubuk kecil milik mereka. “Able!” panggil salah seorang dari gubuk lainnya.  Able langsung bangun dari duduknya dan pergi ke tempat suara itu berasal.  “Ya ibu, ada apa memanggilku?” “Nak, suplai kita sudah sangat sedikit, aku membutuhkan mu untuk meminta suplai kelompok di sebelah selatan. Kabarnya mereka memiliki banyak suplai untuk diberikan.” “Tapi ibu, bukankah ibu pernah memberitahuku kalau arah selatan sangat berbahaya?” “Kita tidak punya pilihan lain nak, ini adalah harapan terakhir kita.

Kisah dari Area Timur: Jauh dari Timur

“Saat meteorit itu jatuh, bukan hanya daerah tenggara yang terkena dampaknya. Semua belahan dunia mendapatkan sebagian dari kedahsyatan meteorit itu. Daerah yang sebelumnya Cina mendapat dampak terbesarnya, karena meteorit itu jatuh di pegunungan Himalaya. Jepang pun demikian. Bencana yang diberikan oleh meteorit itu kepada “Negeri Matahari Terbit” ini adalah tsunami, empat tsunami secara bersamaan satu hari setelah meteorit itu jatuh. Bisa terbayangkan suara teriakan, ucapan-ucapan doa kepada dewa, serta keputus asaan yang berseliweran di udara, saat gelombang raksasa itu mendekat. Sangat segikit orang yang selamat. Mereka adalah orang-orang licik yang mengetahui dimana tempat perlindungan untuk tsunami yang dibuat oleh pemerintah beberapa tahun lalu. Namun Tuan Yamazaki berbeda. Ia tidak seperti itu.”  “Ia memberitahu mereka yang berlarian untuk ikut dengannya ke tempat perlindungan. Namun hanya seratus orang yang dapat ia bawa. Tempat perlindungan yang canggih, tetapi memiliki kapas

Resensi Buku Sapi, Babi, Perang, dan Tukang Sihir (Bab 3 : Perang Primitif)

                      Konsepsi yang umum di masyarakat tentang perang adalah hal yang tidak manusiawi, tidak rasional, dan yang menginginkan perang adalah orang yang haus akan darah, haus akan kemenangan, dan haus akan harta yang berlimpah jika memenangkan perang tersebut. Dampak dari perang itu pun tidak dapat dipandang remeh. Mulai dari PTSD ( Post-traumatic stress disorder ), kehancuran banyak lokasi terjadinya perang, genosida dan pembunuhan secara besar – besaran, serta banyaknya keluarga yang bersedih karna suami atau anaknya terbunuh dalam perang. Akan tetapi, perang juga membawakan dampak positif bagi kehidupan, mulai dari kemajuan teknologi dan alat perang, undang – undang untuk negara yang berperang, seperti larangan untuk melakukan genosida, dan juga prevensi untuk perang selanjutnya.             Akan tetapi, siapa yang menyangka kalau perang dilakukan dengan tujuan sebagai control populasi dalam suatu peradaban. Dalam buku ini dijelaskan demikian. Namun sebelum memasuki p