Langsung ke konten utama

Resensi Buku Sapi, Babi, Perang dan Tukang Sihir (Bab 1 dan 2 : Pecinta Sapi dan Pecinta Babi)

         

  Sapi dan juga babi merupakan hewan konsumsi yang biasa dijumpai di banyak negara di dunia, terutama sapi yang dagingnya menjadi banyak menu santapan yang menggiurkan di banyak belahan dunia. Di Indonesia sendiri banyak menu yang menggunakan daging sapi sebagai bahan bakunya, seperti Rendang, Sop Iga, dan olahan lainnya yang menggunakan daging sapi. Untuk babi sendiri populer di kalangan masyarakat Barat, dengan salah satu menunya adalah bacon, yang menjadi menu sarapan di Amerika Serikat. Tetapi, ada beberapa negara yang memiliki hukum yang berbeda untuk kedua binatang ini.

Sapi diharamkan di India dan juga negara Hindu lainnya. Alasan dari dilarangnya sapi ini didasarkan pada ajaran di agama Hindu, yang memiliki dewa seekor sapi, sehingga sapi itupun dianggap sakral dan tidak boleh dimakan oleh seseorang. Tatapi ada alasan logis kenapa sapi ini diharamkan. Dalam buku karya Marvin Harris ini, dijelaskan kalau sapi tersebut diharamkan untuk dimakan karna memiliki peran yang sangat penting bagi petani dan juga peternak, khususnya para petani dan juga peternak miskin. Hal tersebut didukung juga dengan kondisi iklim di India yang memiliki musim panas yang sangat ekstrim, dimana pada musim panas tersebut, para petani sangat rentan untuk gagal panen. Disitulah para sapi ini berperan dalam kehidupan petani dan peternak miskin ini. Pada saat musim kemarau tiba, sapi zebu betina menjadi sumber susu untuk para peternak dan petani miskin ini, meskipun susu dari sapi zebu betina ini sangat sedikit. Untuk sapi zebu jantan, akan digunakan kotorannya sebagai bahan bakar dan juga digunakan untuk membajak ladang. Dalam kondisi iklim dan pertanian tersebut, pantangan untuk tidak memakan sapi itu masuk akal. Karna sapi tersebut, meskipun terlihat malnutrisi, kurus, dan juga tidka berguna, dapat menjamin kelangsungan hidup para petani dan peternak miskin tersebut di musim kemarau yang panjang.

Beralih dari sapi menuju sesuatu yang paling diharamkan oleh agama Islam, yaitu daging babi. Dalam agama Islam, babi sangat diharamkan untuk dimakan, bahkan dipegang ataupun dipelihara, dengan alasan babi tersebut najis, sering memakan kotoran sendiri, dan juga berkubang di dalam air kencingnya sendiri. Dari alasan tersebut, masyarakat Islam diharamkan untuk memakan babi. Akan tetapi, alasan tersebut dapat dijelaskan dengan logis dalam buku karya Marvin Harris ini. Babi melakukan hal tersebut bergantung pada kondisi lingkungan tempat babi hidup, seperti memakan kotoran sendiri akan dilakukan babi apabila tidak adanya sumber makanan yang memadai. Tetapi tidak hanya Babi yang memakan kotorannya sendiri apabila terdesak karna kekurangan makanan, hewan yang dikonsumsi masyarakat muslim seperti sapi, kambing, dan juga domba melakukan hal serupa. Jika demikian, haramnya babi bisa jadi dikarnakan seringnya babi tersebut berkubang dalam air kencingnya sendir, tetapi hal ini juga dilakukan oleh beberapa hewan yang dikonsumsi masyarakat muslim.

Jadi apakah alasan sebenarnya babi ini diharamkan dalam agama Islam?. Babi diharamkan karna hewan ini tidak sesuai dengan kondisi iklim di timur tengah, yang panas dan juga jarang sekali air untuk menyejukan diri. Dengan kondisi tersebut dan juga kebiasaan pedagang Arab yang berpergian jauh, babi menjadi beban jika diternak dalam kondisi demikian. Babi membutuhkan cara untuk menyejukan dirinya, apabila tidak ada lumpur dan juga air, babi akan menyejukan dirinya dengan air kencing mereka sendiri. Untuk makanan yang dimakan babi, tidak ada masalah dalam jenis makanan tersebut, yang menjadi masalah adalah jumblah makanan yang diperlukan oleh babi tersebut. Dengan makanan babi yang berbagi makanan dengan manusia, akan menjadi masalah apabila berpergian jauh, karna babi tersebut akan kekuarangan makanan, dan juga sebaliknya apabila pemilik babi tersebut memilih untuk memberi makan babinya. Selain kedua hal tersebut, babi tidak dapat dibawa untuk berpergian jauh, dikarnakan babi tidak kuat untuk berjalan jauh sampai berkilo – kilo meter. Apabila dibandingkan dengan sapi dan juga kambing yang biasa dimiliki oleh peternak dan juga pedagang di Timur Tengah, babi tidak memiliki tenaga dan juga ketahanan yang sama dengan kedua hewan tersebut.

Kesimpulan yang dapat diambil dari kedua pembahasan ini adalah, haram dan halalnya sesuatu pada agama tidak sebatas “Itulah hukumnya” dalam agama tersebut. Apabila difikir kembali, ada alasan logis suatu hal diharamkan dalam agama, dalam pembahasan sekarang adalah haramnya Sapi dalam Agama Hindu dan juga haramnya Babi dalam Agama Islam. Kedua hewan ini diharamkan disebabkan oleh kondisi iklim dan juga sosial ekonomi dari masyarakat yang mengharamkannya. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah dari Area Timur : Shelter 13

   Angin berhembus kencang dari lautan, menerpa pepohonan tidak jauh dari garis pantai selat Mahapralya. Udara dingin menyelimuti hutan yang rindang, dan suasana mencekam datang dari setiap rintikan air hujan yang jatuh. Disana duduk segelintir orang, sedang berkumpul di pemukiman kecil yang mereka dirikan untuk melindungi kelompok mereka dari mala bahaya. Diantaranya adalah Able, seorang pria bertubuh jangkung dan bugar, sedang duduk bersama para orang-orang yang selamat di salah satu gubuk kecil milik mereka. “Able!” panggil salah seorang dari gubuk lainnya.  Able langsung bangun dari duduknya dan pergi ke tempat suara itu berasal.  “Ya ibu, ada apa memanggilku?” “Nak, suplai kita sudah sangat sedikit, aku membutuhkan mu untuk meminta suplai kelompok di sebelah selatan. Kabarnya mereka memiliki banyak suplai untuk diberikan.” “Tapi ibu, bukankah ibu pernah memberitahuku kalau arah selatan sangat berbahaya?” “Kita tidak punya pilihan lain nak, ini adalah harapan terakhir kita.

Kisah dari Area Timur: Jauh dari Timur

“Saat meteorit itu jatuh, bukan hanya daerah tenggara yang terkena dampaknya. Semua belahan dunia mendapatkan sebagian dari kedahsyatan meteorit itu. Daerah yang sebelumnya Cina mendapat dampak terbesarnya, karena meteorit itu jatuh di pegunungan Himalaya. Jepang pun demikian. Bencana yang diberikan oleh meteorit itu kepada “Negeri Matahari Terbit” ini adalah tsunami, empat tsunami secara bersamaan satu hari setelah meteorit itu jatuh. Bisa terbayangkan suara teriakan, ucapan-ucapan doa kepada dewa, serta keputus asaan yang berseliweran di udara, saat gelombang raksasa itu mendekat. Sangat segikit orang yang selamat. Mereka adalah orang-orang licik yang mengetahui dimana tempat perlindungan untuk tsunami yang dibuat oleh pemerintah beberapa tahun lalu. Namun Tuan Yamazaki berbeda. Ia tidak seperti itu.”  “Ia memberitahu mereka yang berlarian untuk ikut dengannya ke tempat perlindungan. Namun hanya seratus orang yang dapat ia bawa. Tempat perlindungan yang canggih, tetapi memiliki kapas

Resensi Buku Sapi, Babi, Perang, dan Tukang Sihir (Bab 3 : Perang Primitif)

                      Konsepsi yang umum di masyarakat tentang perang adalah hal yang tidak manusiawi, tidak rasional, dan yang menginginkan perang adalah orang yang haus akan darah, haus akan kemenangan, dan haus akan harta yang berlimpah jika memenangkan perang tersebut. Dampak dari perang itu pun tidak dapat dipandang remeh. Mulai dari PTSD ( Post-traumatic stress disorder ), kehancuran banyak lokasi terjadinya perang, genosida dan pembunuhan secara besar – besaran, serta banyaknya keluarga yang bersedih karna suami atau anaknya terbunuh dalam perang. Akan tetapi, perang juga membawakan dampak positif bagi kehidupan, mulai dari kemajuan teknologi dan alat perang, undang – undang untuk negara yang berperang, seperti larangan untuk melakukan genosida, dan juga prevensi untuk perang selanjutnya.             Akan tetapi, siapa yang menyangka kalau perang dilakukan dengan tujuan sebagai control populasi dalam suatu peradaban. Dalam buku ini dijelaskan demikian. Namun sebelum memasuki p