Sapi diharamkan di India dan juga negara Hindu lainnya.
Alasan dari dilarangnya sapi ini didasarkan pada ajaran di agama Hindu, yang
memiliki dewa seekor sapi, sehingga sapi itupun dianggap sakral dan tidak boleh
dimakan oleh seseorang. Tatapi ada alasan logis kenapa sapi ini diharamkan.
Dalam buku karya Marvin Harris ini, dijelaskan kalau sapi tersebut diharamkan
untuk dimakan karna memiliki peran yang sangat penting bagi petani dan juga
peternak, khususnya para petani dan juga peternak miskin. Hal tersebut didukung
juga dengan kondisi iklim di India yang memiliki musim panas yang sangat ekstrim,
dimana pada musim panas tersebut, para petani sangat rentan untuk gagal panen.
Disitulah para sapi ini berperan dalam kehidupan petani dan peternak miskin
ini. Pada saat musim kemarau tiba, sapi zebu betina menjadi sumber susu untuk
para peternak dan petani miskin ini, meskipun susu dari sapi zebu betina ini
sangat sedikit. Untuk sapi zebu jantan, akan digunakan kotorannya sebagai bahan
bakar dan juga digunakan untuk membajak ladang. Dalam kondisi iklim dan
pertanian tersebut, pantangan untuk tidak memakan sapi itu masuk akal. Karna
sapi tersebut, meskipun terlihat malnutrisi, kurus, dan juga tidka berguna,
dapat menjamin kelangsungan hidup para petani dan peternak miskin tersebut di
musim kemarau yang panjang.
Beralih dari sapi menuju sesuatu yang paling diharamkan
oleh agama Islam, yaitu daging babi. Dalam agama Islam, babi sangat diharamkan
untuk dimakan, bahkan dipegang ataupun dipelihara, dengan alasan babi tersebut
najis, sering memakan kotoran sendiri, dan juga berkubang di dalam air
kencingnya sendiri. Dari alasan tersebut, masyarakat Islam diharamkan untuk
memakan babi. Akan tetapi, alasan tersebut dapat dijelaskan dengan logis dalam
buku karya Marvin Harris ini. Babi melakukan hal tersebut bergantung pada
kondisi lingkungan tempat babi hidup, seperti memakan kotoran sendiri akan
dilakukan babi apabila tidak adanya sumber makanan yang memadai. Tetapi tidak
hanya Babi yang memakan kotorannya sendiri apabila terdesak karna kekurangan
makanan, hewan yang dikonsumsi masyarakat muslim seperti sapi, kambing, dan
juga domba melakukan hal serupa. Jika demikian, haramnya babi bisa jadi
dikarnakan seringnya babi tersebut berkubang dalam air kencingnya sendir, tetapi
hal ini juga dilakukan oleh beberapa hewan yang dikonsumsi masyarakat muslim.
Jadi apakah alasan sebenarnya babi ini diharamkan dalam
agama Islam?. Babi diharamkan karna hewan ini tidak sesuai dengan kondisi iklim
di timur tengah, yang panas dan juga jarang sekali air untuk menyejukan diri. Dengan
kondisi tersebut dan juga kebiasaan pedagang Arab yang berpergian jauh, babi
menjadi beban jika diternak dalam kondisi demikian. Babi membutuhkan cara untuk
menyejukan dirinya, apabila tidak ada lumpur dan juga air, babi akan menyejukan
dirinya dengan air kencing mereka sendiri. Untuk makanan yang dimakan babi,
tidak ada masalah dalam jenis makanan tersebut, yang menjadi masalah adalah
jumblah makanan yang diperlukan oleh babi tersebut. Dengan makanan babi yang
berbagi makanan dengan manusia, akan menjadi masalah apabila berpergian jauh,
karna babi tersebut akan kekuarangan makanan, dan juga sebaliknya apabila pemilik
babi tersebut memilih untuk memberi makan babinya. Selain kedua hal tersebut,
babi tidak dapat dibawa untuk berpergian jauh, dikarnakan babi tidak kuat untuk
berjalan jauh sampai berkilo – kilo meter. Apabila dibandingkan dengan sapi dan
juga kambing yang biasa dimiliki oleh peternak dan juga pedagang di Timur Tengah,
babi tidak memiliki tenaga dan juga ketahanan yang sama dengan kedua hewan
tersebut.
Kesimpulan yang dapat diambil dari kedua pembahasan ini
adalah, haram dan halalnya sesuatu pada agama tidak sebatas “Itulah hukumnya”
dalam agama tersebut. Apabila difikir kembali, ada alasan logis suatu hal
diharamkan dalam agama, dalam pembahasan sekarang adalah haramnya Sapi dalam
Agama Hindu dan juga haramnya Babi dalam Agama Islam. Kedua hewan ini
diharamkan disebabkan oleh kondisi iklim dan juga sosial ekonomi dari
masyarakat yang mengharamkannya.
Komentar
Posting Komentar